Kata Arubaito diambil dari kata arbeit bahasa Jerman yng berarti kerja. Dalam bahasa Jepang arubaito menunjuk pada orang yang bukan pegawai tetap, melainkan orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat upah berdasarkan upah per-jam atau per-hari misalnya 1000 yen/1 jam, 7000 yen/1 hari.
Di Jepang, banyak siswa SLTA dan mahasiswa yang melakukan arubaito. Tentu bukan hanya mahasiswa/siswa, tapi ada juga Ibu rumah tangga, pensiunan dll. Arubaito yang diminati oleh siswa SMA adalah bekerja di Convinience Store, restoran, supermarket, dll. Kalau mahasiswa, selain melakukan jenis arubaito tersebut di atas, ada juga yang memberikan les pelajaran, menjadi instruktur berenang, dan bekerja di kantor. Ada juga jenis arubaito yang agak lain yaitu mengerjakan perbaikan jalan, dan pertunjukan musik organ dalam upacara perkawinan、
Mahasiswa asing di Jepang dapat bekerja secara part-time tanpa mengajukan permohonan ijin, bila memenuhi tiga syarat berikut:
Pertama, tujuannya adalah mencari uang untuk membayar uang kuliah dan biaya-biaya lain yang diperlukan selama periode belajar di Jepang. Kedua, jumlah jam tidak melebihi 28 jam per minggu (tidak termasuk pekerjaan pada hari Minggu dan hari-hari libur nasional dan selama hari-hari libur universitas). Sedangkan syarat terakhir yaitu, jenis pekerjaan tidak terkena hukum pengawasan perusahaan hiburan atau melanggar hukum atau peraturan-peraturan umum lain.
Bila mahasiswa asing ingin bekerja secara part-time di luar ruang lingkup syarat-syarat ini, harus mendapat ijin dari Kantor Imigrasi Regional terdekat. Mahasiswa asing dengan status 4-1-16-3 harus mendapat ijin dari Kantor Imigrasi untuk kerja part-time, sekalipun kurang dari 28 jam per minggu.
Tarif per jam biasanya untuk kerja part-time adalah sekitar 600 – 700. Seksi kesejahteraan universitas-universitas dari Naigai Gakusei Center (pusat mahasiswa dalam/luar negeri). Menyediakan informasi tentang kerja part-time untuk mahasiswa asing.
Untuk mahasiswa penerima beasiswa, mereka harus lebih memperhatikan perihal arubaito ini. Ini disebabkan karena ada beberapa lembaga-lembaga yang pemberi beasiswa yang tidak mengizinkan penerima beasiswanya untuk bekerja sambilan.
Dibanding dengan karyawan tetap, arubaito mempunyai kesan bebas dan menyenangkan, karena tanggung jawab dan ikatannya sedikit. Tetapi sebaliknya berbeda dengan pegawai tetap, arubaito tidak mendapat social insurance, asuransi kesehatan, dll.
Selain itu, menurut perusahaan memperkerjakan beberapa arubaito lebih menguntungkan dari pada memperkerjakan satu orang pegawai tetap, karena tidak perlu menanggung premi asuransi dan tunjangan rumah. Terlebih karena akhir-akhir terjadi resesi yang membuat banyak perusahaan mengurangi jumlah pegawai dan memperkerjakan arubaito.
Ada pula orang yang mempunyai kesan tidak begitu baik tentang arubaito, karena dianggap tidak bertanggung jawab, namun demikian arubaito bisa merupakan kesempatan yang baik untuk memperoleh pengalaman dari berbagai pekerjaan yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar