Sabtu, 01 Desember 2012

Doushi Bun

Kata kerja (doushi) bentuk kamus berdasarkan pada perubahannya bisa digolongkan kedalam 3 kelompok. Perubahan tersebut bermacam-macam tergantung pada kebutuhannya didalam kalimat. Misalnya bentuk -masu, -masen, -mashita, -masen deshita dan sebagainya.

Untuk kata kerja kelompok 1 (godan-doushi), jika ditulis dengan huruf romaji, maka huruf -u berubah menjadi –imasu/-masu. Contoh:
買う kau kaimasu 買います
立つ tatsu tachimasu (*)  立ちます
売る uru urimasu 売ります
書く kaku kakimasu 書きます
泳ぐ oyogu oyogimasu 泳ぎます
読む yomu yomimasu 読みます
死ぬ shinu shinimasu  死にます
遊ぶ asobu asobimasu  遊びます
話す hanasu  hanashimasu (*) 話します
(*) untuk kata kerja yang berakhiran -tsu menjadi -chi, dan kata kerja berakhiran -su menjadi -shi, terjadi karena adanya proses penyesuaian bunyi dalam bahasa jepang. Dalam bahasa jepang tidak ada bunyi -tsi dan -si, melainkan yang ada bunyi -chi dan -shi.
Untuk kata kerja kelompok 2 (ichidan-doushi) yaitu akhiran -ru berubah menjadi -masu, misalnya:
寝る neru nemasu  寝ます
食べる taberu tabemasu 食べます
見る miru   mimasu  見ます
起きる okiru okimasu  起きます
    
Untuk kata kerja kelompok 3, yaitu kata kerja yang tidak beraturan (fukisoku-doushi), kuru (くる) menjadi kimasu (きます), dan suru (する) menjadi shimasu (します).

Pola kalimat yang menggunakan kata kerja diatas adalah sebagai berikut:
A.    Kalimat transitif (tadoushi-bun)
1.      Kalimat Positif
(Subjek)   (Objek)  (Predikat) ます
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -masu
Kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan objek penderita. Kalimat transitif dalam bahasa Indonesia secara umum berpola SPO, sedangkan dalam bahasa jepang berpola SOP. Jadi predikat kalimat diletakan di akhir kalimat, dan objek diletakan sebelumnya yang tentunya disertai kata bantu. Kata bantu wa diletakan setelah subjek, sedangkan kata bantu o diletakan setelah objek penderita, kemudian disusul dengan kata kerja sebagai predikatnya. Agar suatu kalimat menjadi kalimat yang halus/sopan maka kata kerja yang digunakan bukan bentuk kamus melainkan harus diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk masu. Dan kata kerja bentuk masu bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu perbuatan yang akan atau yang biasa dilakukan. Contoh:
私は御飯を食べます
Watashi wa gohan o tabemasu (saya makan nasi)
私はテレビを見ます
Watashi wa terebi o mimasu (saya nonton TV)

2.      Kalimat Negatif
(Subjek)   (Objek)  (Predikat) ません
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -masen
Kalimat bentuk menyangkal dilakukan dengan cara menggunakan kata kerja bentuk masen. Perubahan kata kerja bentuk kamus kedalam bentuk -masen hampir sama dengan perubahan ke dalam bentuk -masu, yaitu mengganti -masu menjadi -masen. Contoh:
私は御飯を食べません
Watashi wa gohan o tabemasen (saya tidak makan nasi)
私はテレビを見ません
Watashi wa terebi o mimasen (saya tidak nonton TV)

3.      Kalimat Positif Lampau
(Subjek)   (Objek)  (Predikat)ました
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -mashita
Kalimat positif lampau dibuat dengan cara menggunakan kata kerja bentuk -mashita. Perubahannya yaitu kata kerja bentuk -masu diganti dengan -mashita. Kalimat lampau ini digunakan untuk menyatakan sesuatu perbuatan yang telah dilakukan atau telah terjadi pada waktu yang telah berlalu. Contoh:
私はこの本を読みました
Watashi wa kono hon o yomimashita (saya telah membaca buku ini)
私は昼御飯を食べました
Watashi wa hiru gohan o tabemashita (saya sudah makan siang)

4.      Kalimat Negatif Lampau
(Subjek)   (Objek)  (Predikat)ませんでした
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -masen deshita
Bentuk negatif dari kalimat lampau yang berpredikat kata kerja dibuat dengan cara menggunakan kata kerja bentuk masen deshita. Kalimat ini digunakan untuk menyatakan tidak dilakukan suatu aktifitas pada waktu yang telah berlalu. Contoh:
私は今朝朝御飯を食べませんでした
Watashi wa kesa asa gohan o tabemasen deshita (saya tadi pagi tidak sarapan)
夕ベ、私はテレビを見ませんでした
Yuube, watashi wa terebi o mimasen deshita (Tadi malam, saya tidak nonton TV)

5.      Kalimat Ajakan
…  (K.Kerja) ましょう
o (K.Kerja) -mashou ( mari kita …! )
Kata kerja bentuk mashou digunakan untuk menyatakan ajakan melakukan sesuatu aktifitas kepada seseorang atau lawan bicara. Contoh:
これを一緒に読みましょう
Kore o isshoni yomimashou (mari kita baca ini bersama-sama!)
今この宿題をやりましょう
Ima kono shukudai o yarimashou (mari kita kerjakan tugas ini sekarang!)

6.      Penggunaan kata keterangan (pelengkap kalimat)
a)      Keterangan tempat
S   Ket.Tempat  O を ます
S wa Ket.Tempat de O o P -masu
Untuk kata yang menunjukan keterangan tempat biasanya diletakkan setelah pokok kalimat (subjek), dan di belakang kata yang menunjukan keterangan tempat tersebut diikuti oleh kata bantu de yang artinya “di”. Maksudnya di tempat tersebutlah berlangsungnya suatu aktivitas.
私は大学で日本語を勉強します
Watashi wa daigaku de nihongo o benkyou shimasu (saya belajar bahasa jepang di universitas)
私達は食堂で昼御飯を食べます
Watashitachi wa shokudou de hiru gohan o tabemasu (kami makan siang di kantin)
私の家でこの宿題をやりましょう
Watashi no ie de kono shukudai o yarimashou (mari kita kerjakan tugas ini di rumah saya!)

b)     Keterangan waktu
S   Ket.Waktu  O    P  ます
S wa Ket.Waktu ni O o P -masu
Kata keterangan waktu biasanya juga diletakan setelah subjek, dan diikuti oleh kata bantu ni yang berarti “pada” waktu tersebut. Keterangan waktu ini digunakan untuk menerangkan waktu dilangsungkannya suatu aktifitas. Perlu dicatat bahwa kata bantu ni tidak digunakan pada kata keterangan yang berarti: kemarin, besok, lusa, bulan ini, bulan lalu, bulan depan, tahun ini, tahun lalu, tahun depan dan sebagainya.
私はあした試験を受けます
Watashi wa ashita shiken o ukemasu (saya besok akan megikuti ujian)
私は月曜日に日本語を勉強します
Watashi wa getsuyoobi ni nihongo o benkyou shimasu
私はきのう家で八時にテレビを見ます
Watashi wa kinou uchi de hachi ji ni terebi o mimasu

c)      Keterangan alat
S   Ket.Alat   ます
S wa Ket.Alat de O o P -masu
Keterangan alat juga diletakkan setelah subjek kalimat dan diikuti oleh kata bantu de yang berarti “dengan” menggunakan alat tersebut. Contoh:
日本人は端で御飯を食べます
Nihon jin wa hashi de gohan o tabemasu (orang jepang makan nasi dengan sumpit)
私は夕べ、山田さんと電話で手紙を書きます
Watashi wa yuube, yamada san to denwa de tegami o kakimasu (saya tadi malam, berbicara dengan pak Yamada melalui telepon)

B.     Kalimat Intransitif (jidoushi-bun)
Kata kerja intransitif (jidoushi) adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek penderita seperti kata 泣く(naku: menangis), 死ぬ (shinu: mati) dan sebagainya. Pola kalimat yang digunakan untuk kata kerja intransitif tersebut antara lain:
1.      S   ます
         S ga P -masu
Subjek diikuti kata bantu ga sebagai penegas pokok kalimat tersebut. Contoh:
雨が降ります
Ame ga furimasu (hujan turun)
子供が泣きます
Kodomo ga nakimasu (anak kecil menangis)

2.      S   Ket.Tempat/Waktu へ (に)  行く来る / 帰る
          S wa Ket.Tempat/Waktu e (ni) iku/kuru/kaeru
Kata kerja iku (pergi), kuru (datang), dan kaeru (pulang) termasuk ke dalam jenis kata kerja intransitive. Kata kerja tersebut menunjukan makna gerak perpindahan subjek dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam bahasa jepang tempat yang menjadi tujuan dari gerak tersebut dinyatakan dengan kata bantu e atau ni. Kedua kata bantu tersebut bias diterjemahkan dengan “ke”. Jadi pola kalimat diatas dapat diterjemahkan menjadi “subjek pergi/datang/pulang ke…”. Contoh:
私はジャカルタへ行きます
Watashi wa jakaruta e ikimasu (saya pergi ke Jakarta)
友達がきのうここに来ました
Tomodachi ga kinoo koko ni kimashita (teman kemarin datang kesini)
私達は毎日六時に家へ帰ります
Watashi tachi wa mainichi roku ji ni uchi e kaerimasu (kami setiap hari pulang ke rumah pada jam 6)

3.        Ket.Tempat/Waktu  へ (…行く来る / 帰る
         S wa Ket.Tempat/Waktu e (…o…ni) iku/kuru/kaeru
Pola kalimat ini merupakan penggabungan 2 kalimat yang membentuk kalimat majemuk. Contoh:

  1. 私は食堂へいきます
  2. 私は御飯を食べます

  • 私は食堂へ御飯を食べに行きます

  1. Watashi wa shokudou e ikimasu (saya pergi ke kantin)
  2. Watashi wa gohan o tabemasu (saya makan nasi)

  • Watashi wa shokudou e gohan o tabe ni ikimasu (saya pergi ke kantin untuk makan nasi)
Jika anak kalimat yang menjadi tujuan perbuatan predikat kata kerja suru (shimasu = melakukan), maka kata shimasu bisa dihilangkan dan langsung diikuti oleh kata bantu ni. Contoh:

  1. 私は日本へ行きます
  2. 私は勉強をします

  • 私は日本へ勉強をしに行きます
  1. Watashi wa nihon e ikimasu (saya pergi ke jepang)
  2. Watashi wa benkyou o shimasu (saya belajar (melakukan belajar))
  • Watashi wa nihon e benkyou o shi ni ikimasu (saya pergi ke jepang untuk belajar)
Hasil dari penggabungan kalimat diatas tersebut benar, tetapi yang lebih sering digunakan adalah kalimat berikut ini:
  • 私は日本へ勉強に行きます
  • Watashi wa nihon e benkyou ni ikimasu (saya pergi ke jepang untuk belajar)
Jadi untuk predikat kata kerja suru/shimasu meskipun dihilangkan tidak mengubah makna dari kalimat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar